Profil H. Asnin Syaifudin, Lc, MA caleg PKS Provinsi Banten nomor urut 1
Pembawaannya kalem tapi mudah
tersenyum, dengan siapapun bertemu ia akan selalu menebar senyum, sehingga
orang akan dapat mudah mengakrabkan diri dengannya, terlebih ia termasuk sosok
yang gampang diajak berkomunikasi. Itulah salah satu ciri khas mantan anggota
DPRD Banten dari Fraksi PKS 2004-2009asal daerah pemilihan Kabupaten Tangerang,
Asnin Syafiuddin.
Pria yang lahir di Kabupaten
Tangerang pada 14 April 1955 atau 52 tahun yang silam dari pasangan (Alm) Amir
dan (Alm) Amnah ini saat ini tinggal di Jalan Masjid al-Mujahidin, desa
Buaranjati RT 003 RW 03, Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang.
Asnin menyelesaikan Sekolah Dasar
Negerinya (SDN) di SDN Jatigintung Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang pada
tahun 1968. Meskipun ia sudah belajar di sekolah dasar pada pagi harinya, pada
sore harinya ia juga belajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathla`ul Anwar (MA)
Jati Mauk dan lulus pada tahun 1969.
Meskipun ia lulus terlebih dahulu
dari sekolah dasar, tetapi ia tidak langsung melanjutkannya ke jenjang
selanjutnya, tetapi menunggu sampai masa belajar di MI MA selesai. Baru pada
tahun 1970, ia melanjutkan sekolahnya ke MTs MA Jati Mauk dan lulus pada tahun
1972.
Lulus dari MTs MA di Jati Mauk,
ia melanjutkan sekolah pada jenjang selanjutnya pada lembaga pendidikan yang
sama yaitu MA. Namun bukan di Jati Mauk, tetapi ia pergi merantau melanjutkan
sekolahnya ke Madrasah Aliyah MA di Menes Pandeglang dan lulus pada tahun 1975.
Kecintannya
pada pelajaran agama Islam membawanya sampai ke negeri tempat kelahiran Nabi
Muhammad Saudi Arabia. Pada tahun 1978, ia melanjutkan S1-nya di Fakultas
Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah Arab Saudi sampai dengan tahun
1982.
Meski
aktivitas di masyarakat dan di DPRD Banten menyita banyak waktunya, namun pada
Januari 2007, ia berhasil menyelesaikan pendidikan S2-nya di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Di luar pendidikan formal, Asnin juga banyak mengikuti pendidikan informal. Pendidikan informal yang diikutinya sebagian besar pendidikan penunjang yang tidak didapat dari pendidikan formal yang ia tempuh seperti penataran da`i di lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) Jakarta pada tahun 1988. Tahun 1994, Asnin kembali mengikuti penataran da`i di Atase Agama Kedubes Saudi Arabia Jakarta. Selanjutnya pada tahun 2000 dan 2002, ia mengikuti pelatihan yang sama di tempat yang sama juga.
Sebelum duduk di DPRD Banten, sebagian besar waktu suami dari Nurhayati ini habis untuk berdakwah dan berbagi ilmu kepada para mahasiswanya. Sebagai da`i pada Atase Agama Kedubes Saudi Arabia, ia pernah ditugaskan di Kalimantan Tengah (1982 - 1986), Bali (1986 - 1987). Selanjutnya sampai saat ini ia ditugaskan di daerah kelahirannya di Tangerang.
Di luar pendidikan formal, Asnin juga banyak mengikuti pendidikan informal. Pendidikan informal yang diikutinya sebagian besar pendidikan penunjang yang tidak didapat dari pendidikan formal yang ia tempuh seperti penataran da`i di lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) Jakarta pada tahun 1988. Tahun 1994, Asnin kembali mengikuti penataran da`i di Atase Agama Kedubes Saudi Arabia Jakarta. Selanjutnya pada tahun 2000 dan 2002, ia mengikuti pelatihan yang sama di tempat yang sama juga.
Sebelum duduk di DPRD Banten, sebagian besar waktu suami dari Nurhayati ini habis untuk berdakwah dan berbagi ilmu kepada para mahasiswanya. Sebagai da`i pada Atase Agama Kedubes Saudi Arabia, ia pernah ditugaskan di Kalimantan Tengah (1982 - 1986), Bali (1986 - 1987). Selanjutnya sampai saat ini ia ditugaskan di daerah kelahirannya di Tangerang.
Dari tahun
1987, ayah dari enam anak ini mulai mengajar pada sedikitnya empat perguruan
tinggi di Jakarta dan Tangerang. Bahkan sampai saat ini ia masih tercatat dan
aktif mengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Asy-Syukriyyah Cipondoh
Tangerang. Ia juga termasuk orang yang aktif pada
kegiatan sosial kemasyarakatan, sejak di SLTA ia sudah menempati posisi Wakil
Sekretaris Ikatan Pelajar Pemuda Mahasiswa Jati Mauk.
Aktivitas
keagamaannya juga membawanya menjadi Ketua Badan Ta'mir Masjid Al-Mujahidin
Jatiwaringin dari tahun 1994 sampai dengan 2006. Saat ini ia juga tercatat
sebagai Anggota Majlis Fatwa Pengurus Besar Mathla'ul Anwar.
Di PKS, H.
Asnin merupakan tokoh senior. Ia pernah duduk sebagai anggota FPKS DPRD
Provinsi Banten 2004-2009. Saat ini beliau menduduki amanah sebagai ketua DSW
PKS Banten dan Anggota Majelis Syuro PKS, lembaga tertinggi di PKS. Pada
pemilu 2014, H. Asnin kembali dicalonkan oleh PKS untuk maju sebagai caleg
Provinsi Banten nomor urut 1 dapil Tangerang Utara.
---
-anggota
DPRD Banten 2004-2009 (PKS)
-alumnus
S2 UIN Syarif Hidayatullah (2007)
-mubaligh,
pernah menjadi da’i untuk Atase Agama Kedubes Arab Saudi di Indonesia
-Ketua Dewan Syariah PKS Banten
-Ketua Dewan Syariah PKS Banten
- Anggota
Majelis Syuro PKS dari Banten
Profil H. Asnin Syaifudin, Lc, MA caleg PKS Provinsi Banten nomor urut 1
Reviewed by PKS Sukadiri
on
05.50
Rating:
Tidak ada komentar: