URGENSI ( PENTINGNYA) DUA KALIMAT SYAHADAT
Urgensi
Dua Kalimat Syahadat
Diantara rukun Islam (syahadat, salat,
Zakat, Puasa dan Haji) jika ditanya mana yang paling berat maka jawaban kita
beraneka ragam. Ada yang bilang puasa, ada yang memilih haji paling berat .
Masing- masing memiliki alasan sendiri. Tapi jarang yang memilih syahadat .
Padahal diantara semua rukun Islam tadi syahadat adalah kuncinya. Tanpa
syahadat maka rukun Islam lainnya akan runtuh begitupun dengan rukun Iman.
Tegaknya syahadat dalam kehidupan seorang individu maka akan menegakkan ibadah
dalam hidupnya. Dengan syahadat, maka wujud sikap ruhaniah yang akan memberikan
motivasi kepada tingkah laku jasmaniah dan akal fikiran serta memotivasi kita
untuk melaksanakan rukun Islam lainnya
- Shalat memang berat (2:45), tapi ringan bagi yang khusyu’ (karena imannya benar)
- Zakat juga berat, tapi bagi yang meyakini balasan dari Allah yang sangat besar, tentu akan menjadi ringan
- Puasa juga berat, tapi bagi yang beriman dengan baik, akan jadi ringan
- Haji juga berat, tapi bagi yang bertakwa itu menjadi ringan
Jadi sekali lagi yang menentukan adalah
iman, yang ditentukan oleh baiknya syahadatnya (rukun pertama).
Bagi para sahabat dan umat saat jaman
Nabi, kalimat syahadat dianggap paling berat. Karena mereka menyadari
konsekuensi yang mengikutinya. Dan tidak semua manusia mendapat hidayah untuk
masuk Islam (mengucap syahadat). Bahkan paman kesayangan nabi sendiri (Abu
Thalib) sampai akhir hayatnya tidak bersyahadat.
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat
memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk
kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang
mau menerima petunjuk. (QS. Al-Qashsas: 56)
KATA KUNCI
- Hidayah hanya diberikan pada orang-orang yang dikehendaki Allah
- Syahadat diletakkan di urutan PERTAMA dalam rukun Islam berarti syahadatain itu sangat penting
- Ia menjadi titik tolak baiknya rukun selanjutnya
URGENSI ( PENTINGNYA) DUA KALIMAT SYAHADAT
A. Syahadatain adalah pintu gerbang
Islam (Bagi Kafir/ mualaf )
- Pada hakikatnya setiap jiwa manusia telah bersaksi bahwa Allah adalah Tuhannya, hal tersebut telah difirmankan oleh Allah dalam surat Al-A’raf (7) : 172
- Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah n telah bersabda:
“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali
dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam). Maka kedua orangtuanyalah yang akan
menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
- Islam ibarat rumah atau bangunan atau sistem hidup yang menyeluruh, dan Allah memerintahkan setiap muslim untuk masuk secara kaaffah. Untuk memasukinya akan melalui sebuah pintu gerbang, yaitu syahadatain. Hal ini berlaku baik bagi kaum muslimin atau non muslim. Artinya, pemahaman Islam yang benar dimulai dari pemahaman kalimat itu. Pemahaman yang benar atas kedua kalimat ini mengantarkan manusia ke pemahaman akan hakikat ketuhanan yang benar juga. Mengimani bahwa Allah-lah Robb semesta alam.
- Untuk masuk Islam, orang harus menyatakan persaksiannya atas kebenaran Islam itu dengan mengucapkan syahadatain. Apapun niatnya (urusan Allah) begitu dia bersyahadat maka dia bersaudara dengan kaum muslimin yang lain.
Rasulullah saw. Bersabda,
“Aku diperintahkan untuk memerangi
manusia hingga mereka mengucapkan laa ilaha illallah, apabila mereka telah
mengucapkan laa
ilaha illallah
maka darah dan harta mereka menjadi suci.”
Mendengar laporan bahwa Usamah bin
Zaid tetap memenggal musuh yang telah mengucapkan syahadat, Rasulullah saw.
marah dan mengatakan kepadanya,
“Mengapa tidak kau belah saja
dadanya, sehingga engkau tahu isi hati dia yang sebenarnya!”
Tidak Ada Syahadat Ulang
- Ada sementara kelompok Muslim yang mewajibkan syahadat ulang bagi Muslim (kalau sudah aqil baligh); kalau tidak, berarti kafir
- Dalam Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Sirah tidak ada yang menyebutkan masalah ini
- Kalau masalah ini menyangkut ke-Islam-an tentu dibahas di ketiga sumber Islam itu
KATA KUNCI
- Karena Syahadatain merupakan SATU-SATUNYA PINTU untuk masuk kedalam Islam, berarti penting sekali
- Tidak mau melewati pintu ini berarti belum Muslim
- Meski kita sudah berada di dalam rumah Islam (MUSLIM), penting juga untuk mendalaminya
B. MERUPAKAN INTISARI AJARAN ISLAM
(MERUPAKAN RINGKASAN PRINSIP-PRINSIP ISLAM)
Secara global Islam terdiri atas
aqidah dan syari’ah. Sisi-sisi lain Islam yang terdiri dari ibadah, akhlak, dan
mu’amalat merupakan implementasi syahadat ini
- Inti ajaran Islam adalah
- Ikhlas kepada Allah
- Mengikuti ajaran Rasul SAW
- Keduanya ada dalam syahadatain
- Inti Al-Qur’an ada di surat Al-Fatihah à Penting, sehingga wajib dibaca setiap shalat
C. AZASPERUBAHAN
- Ketika hendak membangun masyarakat baru di atas puing-puing jahiliyah, Rasulullah saw. tidak mengawali perubahan itu dari politik, ekonomi, atau yang lain. Beliau saw. Mengawalinya dengan merubah apa yang ada dalam jiwa secara bertahap. Hal paling penting yang ada di dalam jiwa itu adalah keyakinan(Imam). Dengan syahadatain itu, terjadilah perubahan besar yang sangat mendasar dalam seluruh aspek kehidupan generasi terbaik itu. Bangsa yang kecil, terisolir, dan terbelakang tersebut kemudian menjadi bangsa terbaik yang pernah dilahirkan untuk seluruh bangsa. Mereka hijrah dari jahiliyah menuju Islam, dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.
13 Tahun Konsisten dalam Menanamkan
Tauhid
- Dalam sirah Nabawiyah dijelaskan bahwa dakwah Rasul SAW saat di Mekah fokus pada penanaman akidah
- Ayat-ayat awal yang diturunkan ( Makkiyah) berkenaan dengan penguatan iman ini dimana banyak berisi ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian mengenai risalah, hari kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan kengeriannya, neraka dan azabnya, surga dan nikmatnya dll.
- Baru setelah dikuatkan jiwanya turun ayat-ayat (Madinah) yang berkenaan dengan hukum-hukum halal-haram untuk perubahan yang lebih baik. Misal tentang larangan minum qomar, berhijab dll.
Contoh surat Al Baqoraoh 182
Iman Sebelum Halal dan Haram
- Sesungguhnya yang pertama-tama turun dari Al-Qur’an adalah surat ‘Al-Mufashshil’ yang berisi peringatan tentang sorga dan neraka.
- Hingga keislaman manusia itu kokoh, turunlah tentang halal dan haram.
- Jika yang pertama kali turun sesuatu yang berkenaan dengan: ‘Jangan minum khamar’, pastilah mereka berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkannya selamanya’; ‘Jangan berzina’, pastilah mereka berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkannya’.” (HR Imam Al-Baihaqi dalam Sya’bul Iman: 5/322)
D. INTI DAKWAH PARA ROSUL
Syahdatain dengan konsepsi semacam
itulah yang didakwahkan para nabi dan rasul. Mereka semua mengatakan “Fattaqullah wa athii’uuni!!!” (bertakwalah kepada Allah dan
taatilah aku!). Statemen mereka ini diabadikan Al-Qur’an dalam kisah-kisah para
nabi yang tersebar di berbagai surat.
Wahyu Setiap Rasul (21:25)
Nabi Nuh AS (7:59)
Nabi Hud AS (7:65)
Nabi Syu’aib AS (7:85)
KATA KUNCI
- Setiap rasul yang diutus oleh Allah, pasti membawa kalimat syahadat
- Jadi ini seperti PESAN BERANTAI
- Ini menunjukkan bahwa PESAN (SYAHADAT) ITU SESUATU YANG SANGAT PENTING
E. SYAHADAT KEUTAMAAN AGUNG
Banyak fadilah dan keutamaan yang
terkandung di dalam syahadatain, di antaranya seperti yang dikatakan Rasul saw.
sendiri:
“Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallah, ia masuk surga.”
“Barangsiapa mati sedang ia
mengetahui bahawa tidak ada tuhan selain Allah, ia masuk surga”
“Dua kata yang ringan diucapkan
namun berat timbangannya, yakni: laa
ilaaha illallah, Muhammad rasulullah.”
Saat Rasul saw. mendakwahkan
syahadatain di Makkah, masyarakat terbagi dua. Satu golongan menerimanya dengan
tulus, siap total menanggung segala konsekuensi dengan mempertaruhkan seluruh
jiwa dan raga. Golongan yang lain menolaknya dengan segala kebencian dan
permusuhan dengan mempertaruhkan segala jiwa dan raga pula. Kedua golongan
tersebut, sangat memahami makna dan konsekuensi dari syahadat ini.
KATA KUNCI
- Kalimat thayyibah laa ilaaha illallah adalah sebaik-baik dzikir
- Syahadat juga telah memunculkan generasi terbaik umat (khairu ummah)
Setelah memahami tentang Urgensi
Syahadatain berikut ini
Muwashofat (sifat-sifat) yang ingin
dicapai:
Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
- Tidak berhubungan dengan jin
- Tidak minta tolong kepada orang yang berlindung kepada jin
- Tidak meramal nasib
- Tidak menghadiri majelis dukun dan paranormal
- Tidak meminta berkah kepada kuburan
- Tidak meminta tolong kepada orang yang telah meninggal
- Tidak bersumpah kepada selain Allah
- Tidak tasya’um Merasa sial karena melihat/mendengar sesuatu
- Mengimani rukun Islam
- Menerima dan tunduk secara penuh kepada Allah SWT dan tidak bertahlim kepada selain yang diturunkan-Nya
URGENSI ( PENTINGNYA) DUA KALIMAT SYAHADAT
Reviewed by Anton Aminoto
on
23.09
Rating:
Tidak ada komentar: